Senin, 28 Desember 2009

Balita pun tahu

Belakangan acap terjadi dan kebetulan saya jumpai di sekitar keberadaan saya.
Entah bagaimana layaknya diistilahkan,yang pasti itu tidak berkenaan dengan hemat saya.


Langsung kepada tema yang ingin saya angkat dalam catatan saya ini.
''Balita pun tahu ''.
Ya,saya menulis atas dasar ketidak relaan saya terhadap para balita,ketika harus menerima kata-kata kasar terlebih kekerasan dari orang tua mereka.
Meskipun mungkin si balita melakukan kesalahan.
Menurut saya;tindakan tersebut sangat tidak mendidik.melainkan menjerumuskan si anak ke tingkat kenakalan yang lebih tinggi.ada beberapa contoh balita yang saya perhatikan hingga mereka mendekati remaja.dan yang termasuk saya kategorikan sebagai ''Anak nakal''adalah mereka yang berlatar belakang di besarkan dengan prinsip kaku dan kekerasan orang tua.maka tak salah si anak yang tumbuh menjadi anak nakal tersebut,karena dari kecil ia sudah di ajarkan egois dan ingin menang sendiri oleh para orang tua mereka.
Banyak orang tua yang tak sadar telah mengajarkan hal-hal yang salah kepada anak-anak mereka.karena orang tua tersebut tidak tahu dan tidak mau tahu,apa yang menjadi keinginan anak-anaknya.tak sedikit orang tua yang merasa dirinya paling benar dengan segala peraturan-nya,dan menjadikan anak sebagai obyek yang bisa memenuhi segala hasratnya.
Entah apa yg mendasari sifat dan sikap kaku para orang tua tersebut,apa mungkin ajaran orang tua mereka dulu seperti itu atau apalah saya tidak tahu.

Menurut sepengetahuan saya dari berinteraksi dengan balita atau anak-anak;setiap kenakalan mereka di picu dari kurangnya perhatian oleh orang tuanya.sehingga dengan naluri anak-anaknya mereka melakukan satu obsesi yang bisa mengambil perhatian orang tuanya.sebetulnya itu bagus,karena anak tersebut punya gaya untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.namun sayang,jika anak tersebut harus bertemu dengan orang tua yang kurang bisa membaca bahasa-bahasa anak atau balita.sehingga tak salah para orang tua menyebut anaknya nakal.dan dari kenakalan itu yang sering mengakibatkan umpatan atau mungkin sampai tindak kekerasan pada anak.sungguh sangat di sayangkan,jika maksud baik tidak ditanggapi dengan perlakuan baik pula.

Maaf untuk para orang tua,ada beberapa pertanyaan yang ingin saya pertanyakan.tapi saya tidak berharap jawaban anda.saya sudah sangat puas hanya dengan bertanya.
1).apakah dengan bahasa yang lembut,anak atau balita tidak tahu dengan maksud anda?
2).bukankah anak atau balita juga manusia,punya hak yang sama besar dengan orang tua,kenapa harus di kecilkan?
3).apakah anda yakin,mengatur lebih baik daripada mengarahkan?
4).apakah pertanyaan saya menyinggung anda?


Maaf jika tulisan saya terkesan memojokkan para orang tua,tapi bukan itu maksud tujuan saya menulis.
Yang ada dalam fikiran saya,anda semua pasti orang tua yang baik untuk anak anda sekarang dan yang akan datang.
Saya yakin,kasus seperti ini hanya terjadi untuk beberapa orang tua saja.
Satu yang ingin saya sampaikan pada semua orang tua di dunia,bahwa balita pun tahu isyarat dengan bahasa lembut.



Bersambung....>>>


Jepara,28/12/2009